Berikut ini bacaan Alqur’an Juz 30 lengkap menggunakan bahasa Arab, latin, dan juga terjemahannya agar semakin mudah dalam mendalami maknanya.
Surat An Naba’ ayat 1-40
- عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ‘amma yatasā`alụnTentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
- عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ‘anin-naba`il-‘aẓīmTentang berita yang besar (hari kebangkitan),
- الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗallażī hum fīhi mukhtalifụnyang dalam hal itu mereka berselisih.
- كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙkallā saya’lamụnTidak! Kelak mereka akan mengetahui,
- ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَṡumma kallā saya’lamụnsekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.
- اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙa lam naj’alil-arḍa mihādāBukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,
- وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖwal-jibāla autādādan gunung-gunung sebagai pasak?
- وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙwa khalaqnākum azwājāDan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan,
- وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙwa ja’alnā naumakum subātādan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,
- وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙwa ja’alnal-laila libāsādan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,
- وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚwa ja’alnan-nahāra ma’āsyādan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,
- وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙwa banainā fauqakum sab’an syidādādan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,
- وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖwa ja’alnā sirājaw wahhājādan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari),
- وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙwa anzalnā minal-mu’ṣirāti mā`an ṡajjājādan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya,
- لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙlinukhrija bihī ḥabbaw wa nabātāuntuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,
- وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗwa jannātin alfāfādan kebun-kebun yang rindang.
- اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙinna yaumal-faṣli kāna mīqātāSungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan,
- يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙyauma yunfakhu fiṣ-ṣụri fa ta`tụna afwājā(yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong,
- وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙwa futiḥatis-samā`u fa kānat abwābādan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu,
- وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗwa suyyiratil-jibālu fa kānat sarābādan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.
- اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙinna jahannama kānat mirṣādāSungguh, (neraka) Jahanam itu (sebagai) tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi neraka),
- لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙliṭ-ṭāgīna ma`ābāmenjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas.
- لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚlābiṡīna fīhā aḥqābāMereka tinggal di sana dalam masa yang lama,
- لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙlā yażụqụna fīhā bardaw wa lā syarābāmereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
- اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙillā ḥamīmaw wa gassāqāselain air yang mendidih dan nanah,
- جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗjazā`aw wifāqāsebagai pembalasan yang setimpal.
- اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙinnahum kānụ lā yarjụna ḥisābāSesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan.
- وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗwa każżabụ bi`āyātinā kiżżābāDan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami.
- وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙwa kulla syai`in aḥṣaināhu kitābāDan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab (buku catatan amalan manusia).
- فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًاfa żụqụ fa lan nazīdakum illā ‘ażābāMaka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab.
- اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙinna lil-muttaqīna mafāzāSungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
- حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙḥadā`iqa wa a’nābā(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
- وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙwa kawā’iba atrābādan gadis-gadis montok yang sebaya,
- وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗwa ka`san dihāqādan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
- لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًاlā yasma’ụna fīhā lagwaw wa lā kiżżābāDi sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta.
- جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙjazā`am mir rabbika ‘aṭā`an ḥisābāSebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu,
- رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚrabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumar-raḥmāni lā yamlikụna min-hu khiṭābāTuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.
- يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًاyauma yaqụmur-rụḥu wal-malā`ikatu ṣaffal lā yatakallamụna illā man ażina lahur-raḥmānu wa qāla ṣawābāPada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.
- ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًاżālikal-yaumul-ḥaqq, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī ma`ābāItulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
- اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًاinnā anżarnākum ‘ażābang qarībay yauma yanẓurul-mar`u mā qaddamat yadāhu wa yaqụlul-kāfiru yā laitanī kuntu turābāSesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”
Surat An Naazi’at ayat 1-46
- وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙwan-nāzi’āti garqāDemi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.
- وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙwan-nāsyiṭāti nasyṭāDemi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.
- وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙwas-sābiḥāti sab-ḥāDemi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,
- فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙfas-sābiqāti sabqādan (malaikat) yang mendahului dengan kencang,
- فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘfal-mudabbirāti amrādan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia).
- يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙyauma tarjufur-rājifah(Sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,
- تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗtatba’uhar-rādifah(tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua.
- قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙqulụbuy yauma`iżiw wājifahHati manusia pada waktu itu merasa sangat takut,
- اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘabṣāruhā khāsyi’ahpandangannya tunduk.
- يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗyaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah(Orang-orang kafir) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?
- ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗa iżā kunnā ‘iẓāman nakhirahApakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”
- قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘqālụ tilka iżang karratun khāsirahMereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”
- فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙfa innamā hiya zajratuw wāḥidahMaka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja.
- فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗfa iżā hum bis-sāhirahMaka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru).
- هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘhal atāka ḥadīṡu mụsāSudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa?
- اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚiż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwāKetika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa;
- اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖiż-hab ilā fir’auna innahụ ṭagāpergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas,
- فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙfa qul hal laka ilā an tazakkāMaka katakanlah (kepada Fir‘aun), “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan),
- وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚwa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyādan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?”
- فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖfa arāhul-āyatal-kubrāLalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
- فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖfa każżaba wa ‘aṣāTetapi dia (Fir‘aun) mendustakan dan mendurhakai.
- ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖṡumma adbara yas’āKemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
- فَحَشَرَ فَنَادٰىۖfa ḥasyara fa nādāKemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya).
- فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖfa qāla ana rabbukumul-a’lā(Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”
- فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗfa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlāMaka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia.
- اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗinna fī żālika la’ibratal limay yakhsyāSungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah).
- ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗa antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhāApakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?
- رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙrafa’a samkahā fa sawwāhāDia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
- وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖwa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhādan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang).
- وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗwal-arḍa ba’da żālika daḥāhāDan setelah itu bumi Dia hamparkan.
- اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖakhraja min-hā mā`ahā wa mar’āhāDarinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
- وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙwal-jibāla arsāhāDan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh.
- مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗmatā’al lakum wa li`an’āmikum(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
- فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖfa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrāMaka apabila malapetaka besar (hari Kiamat) telah datang,
- يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙyauma yatażakkarul-insānu mā sa’āyaitu pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
- وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰىwa burrizatil-jaḥīmu limay yarādan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.
- فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖfa ammā man ṭagāMaka adapun orang yang melampaui batas,
- وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙwa āṡaral-ḥayātad-dun-yādan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
- فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗfa innal-jaḥīma hiyal-ma`wāmaka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya.
- وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙwa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa ‘anil-hawāDan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,
- فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗfa innal-jannata hiyal-ma`wāmaka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).
- يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗyas`alụnaka ‘anis-sā’ati ayyāna mursāhāMereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat, “Kapankah terjadinya?”
- فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗfīma anta min żikrāhāUntuk apa engkau perlu menyebutkannya (waktunya)?
- اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗilā rabbika muntahāhāKepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (ketentuan waktunya).
- اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗinnamā anta munżiru may yakhsyāhāEngkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari Kiamat).
- كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَاka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā ‘asyiyyatan au ḍuḥāhāPada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari.
Surat ‘Abasa ayat 1-42
- عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ‘abasa wa tawallāDia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
- اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗan jā`ahul-a’mākarena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
- وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙwa mā yudrīka la’allahụ yazzakkāDan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
- اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗau yażżakkaru fa tanfa’ahuż-żikrāatau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
- اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙammā manistagnāAdapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
- فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗfa anta lahụ taṣaddāmaka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
- وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗwa mā ‘alaika allā yazzakkāpadahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
- وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙwa ammā man jā`aka yas’āDan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
- وَهُوَ يَخْشٰىۙwa huwa yakhsyāsedang dia takut (kepada Allah),
- فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚfa anta ‘an-hu talahhāengkau (Muhammad) malah mengabaikannya.
- كَلَّآ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ۚkallā innahā tażkirahSekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
- فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗ ۘfa man syā`a żakarahmaka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,
- فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙfī ṣuḥufim mukarramahdi dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),
- مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙmarfụ’atim muṭahharahyang ditinggikan (dan) disucikan,
- بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍۙbi`aidī safarahdi tangan para utusan (malaikat),
- كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗkirāmim bararahyang mulia lagi berbakti.
- قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗqutilal-insānu mā akfarahCelakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!
- مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗۗmin ayyi syai`in khalaqahDari apakah Dia (Allah) menciptakannya?
- مِنْ نُّطْفَةٍۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗۗmin nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarahDari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.
- ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗۙṡummas-sabīla yassarahKemudian jalannya Dia mudahkan,
- ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙṡumma amātahụ fa aqbarahkemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,
- ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗṡumma iżā syā`a ansyarahkemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
- كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗkallā lammā yaqḍi mā amarahSekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
- فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙfalyanẓuril-insānu ilā ṭa’āmihMaka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
- اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙannā ṣababnal-mā`a ṣabbāKamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
- ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqākemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
- فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙfa ambatnā fīhā ḥabbālalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
- وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙwa ‘inabaw wa qaḍbādan anggur dan sayur-sayuran,
- وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙwa zaitụnaw wa nakhlādan zaitun dan pohon kurma,
- وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًاwa ḥadā`iqa gulbādan kebun-kebun (yang) rindang,
- وَفَاكِهَةً وَّاَبًّاwa fākihataw wa abbādan buah-buahan serta rerumputan.
- مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗmatā’al lakum wa li`an’āmikum(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
- فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖfa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhahMaka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
- يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙyauma yafirrul-mar`u min akhīhpada hari itu manusia lari dari saudaranya,
- وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙwa ummihī wa abīhdan dari ibu dan bapaknya,
- وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗwa ṣāḥibatihī wa banīhdan dari istri dan anak-anaknya.
- لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗlikullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīhSetiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
- وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙwujụhuy yauma`iżim musfirahPada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,
- ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ ۚḍāḥikatum mustabsyirahtertawa dan gembira ria,
- وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙwa wujụhuy yauma`iżin ‘alaihā gabarahdan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),
- تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ۗtarhaquhā qatarahtertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).
- اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُulā`ika humul-kafaratul-fajarahMereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.
Surat At Takwir ayat 1-29
- اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْۖiżasy-syamsu kuwwiratApabila matahari digulung,
- وَاِذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْۖwa iżan-nujụmungkadaratdan apabila bintang-bintang berjatuhan,
- وَاِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْۖwa iżal-jibālu suyyiratdan apabila gunung-gunung dihancurkan,
- وَاِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْۖwa iżal-‘isyāru ‘uṭṭilatdan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),
- وَاِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْۖwa iżal-wuḥụsyu ḥusyiratdan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
- وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْۖwa iżal-biḥāru sujjiratdan apabila lautan dipanaskan,
- وَاِذَا النُّفُوْسُ زُوِّجَتْۖwa iżan-nufụsu zuwwijatdan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh),
- وَاِذَا الْمَوْءٗدَةُ سُىِٕلَتْۖwa iżal-mau`ụdatu su`ilatdan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
- بِاَيِّ ذَنْۢبٍ قُتِلَتْۚbi`ayyi żambing qutilatkarena dosa apa dia dibunuh?
- وَاِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْۖwa iżaṣ-ṣuḥufu nusyiratDan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,
- وَاِذَا السَّمَاۤءُ كُشِطَتْۖwa iżas-samā`u kusyiṭatdan apabila langit dilenyapkan,
- وَاِذَا الْجَحِيْمُ سُعِّرَتْۖwa iżal-jaḥīmu su”iratdan apabila neraka Jahim dinyalakan,
- وَاِذَا الْجَنَّةُ اُزْلِفَتْۖwa iżal-jannatu uzlifatdan apabila surga didekatkan,
- عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ اَحْضَرَتْۗ‘alimat nafsum mā aḥḍaratsetiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
- فَلَآ اُقْسِمُ بِالْخُنَّسِۙfa lā uqsimu bil-khunnasAku bersumpah demi bintang-bintang,
- الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙal-jawāril-kunnasyang beredar dan terbenam,
- وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙwal-laili iżā ‘as’asdemi malam apabila telah larut,
- وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙwaṣ-ṣub-ḥi iżā tanaffasdan demi subuh apabila fajar telah menyingsing,
- اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙinnahụ laqaulu rasụling karīmsesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
- ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙżī quwwatin ‘inda żil-‘arsyi makīnyang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,
- مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗmuṭā’in ṡamma amīnyang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.
- وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنٍۚwa mā ṣāḥibukum bimajnụnDan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila.
- وَلَقَدْ رَاٰهُ بِالْاُفُقِ الْمُبِيْنِۚwa laqad ra`āhu bil-ufuqil-mubīnDan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.
- وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍۚwa mā huwa ‘alal-gaibi biḍanīnDan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.
- وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطٰنٍ رَّجِيْمٍۚwa mā huwa biqauli syaiṭānir rajīmDan (Al-Qur’an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,
- فَاَيْنَ تَذْهَبُوْنَۗfa aina taż-habụnmaka ke manakah kamu akan pergi?
- اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙin huwa illā żikrul lil-‘ālamīn(Al-Qur’an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,
- لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَۗliman syā`a mingkum ay yastaqīm(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.
- وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَwa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-‘ālamīnDan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.
Surat Al Infithar ayat 1-19
- اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙiżas-samā`unfaṭaratApabila langit terbelah,
- وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙwa iżal-kawākibuntaṡaratdan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,
- وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْۙwa iżal-biḥāru fujjiratdan apabila lautan dijadikan meluap,
- وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙwa iżal-qubụru bu’ṡiratdan apabila kuburan-kuburan dibongkar,
- عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَاَخَّرَتْۗ‘alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat(maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).
- يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيْمِۙyā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīmWahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia,
- الَّذِيْ خَلَقَكَ فَسَوّٰىكَ فَعَدَلَكَۙallażī khalaqaka fa sawwāka fa ‘adalakyang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
- فِيْٓ اَيِّ صُوْرَةٍ مَّا شَاۤءَ رَكَّبَكَۗfī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabakdalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
- كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُوْنَ بِالدِّيْنِۙkallā bal tukażżibụna bid-dīnSekali-kali jangan begitu! Bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
- وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَۙwa inna ‘alaikum laḥāfiẓīnDan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
- كِرَامًا كَاتِبِيْنَۙkirāmang kātibīnyang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu),
- يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَya’lamụna mā taf’alụnmereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
- اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙinnal-abrāra lafī na’īmSesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,
- وَّاِنَّ الْفُجَّارَ لَفِيْ جَحِيْمٍwa innal-fujjāra lafī jaḥīmdan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
- يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِyaṣlaunahā yaumad-dīnMereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
- وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَاۤىِٕبِيْنَۗwa mā hum ‘an-hā bigā`ibīnDan mereka tidak mungkin keluar dari neraka itu.
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۙwa mā adrāka mā yaumud-dīnDan tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
- ثُمَّ مَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۗṡumma mā adrāka mā yaumud-dīnSekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?
- يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۗوَالْاَمْرُ يَوْمَىِٕذٍ لِّلّٰهِyauma lā tamliku nafsul linafsin syai`ā, wal-amru yauma`iżil lillāh(Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
Surat Al Muthaffifin ayat 1-36
- وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙwailul lil-muṭaffifīnCelakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
- الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖallażīna iżaktālụ ‘alan-nāsi yastaufụn(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan,
- وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗwa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụndan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.
- اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙalā yaẓunnu ulā`ika annahum mab’ụṡụnTidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
- لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙliyaumin ‘aẓīmpada suatu hari yang besar,
- يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗyauma yaqụmun-nāsu lirabbil-‘ālamīn(yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.
- كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗkallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīnSekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam Sijjin.
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗwa mā adrāka mā sijjīnDan tahukah engkau apakah Sijjin itu?
- كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗkitābum marqụm(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal).
- وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙwailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan!
- الَّذِيْنَ يُكَذِّبُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۗallażīna yukażżibụna biyaumid-dīn(yaitu) orang-orang yang mendustakannya (hari pembalasan).
- وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖٓ اِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙwa mā yukażżibu bihī illā kullu mu’tadin aṡīmDan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang yang melampaui batas dan berdosa,
- اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗiżā tutlā ‘alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīnyang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “Itu adalah dongeng orang-orang dahulu.”
- كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَkallā bal rāna ‘alā qulụbihim mā kānụ yaksibụnSekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.
- كَلَّآ اِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّمَحْجُوْبُوْنَۗkallā innahum ‘ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụnSekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya.
- ثُمَّ اِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيْمِۗṡumma innahum laṣālul-jaḥīmKemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
- ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗṡumma yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụnKemudian, dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulu kamu dustakan.”
- كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْاَبْرَارِ لَفِيْ عِلِّيِّيْنَۗkallā inna kitābal-abrāri lafī ‘illiyyīnSekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ’Illiyyin.
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا عِلِّيُّوْنَۗwa mā adrāka mā ‘illiyyụnDan tahukah engkau apakah ’Illiyyin itu?
- كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۙkitābum marqụm(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal),
- يَّشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُوْنَۗyasy-haduhul-muqarrabụnyang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah).
- اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙinnal-abrāra lafī na’īmSesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,
- عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ‘alal-arā`iki yanẓurụnmereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.
- تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚta’rifu fī wujụhihim naḍratan na’īmKamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.
- يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙyusqauna mir raḥīqim makhtụmMereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),
- خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَۗkhitāmuhụ misk, wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisụnlaknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
- وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙwa mizājuhụ min tasnīmDan campurannya dari tasnim,
- عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ‘ainay yasyrabu bihal-muqarrabụn(yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada Allah).
- اِنَّ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَضْحَكُوْنَۖinnallażīna ajramụ kānụ minallażīna āmanụ yaḍ-ḥakụnSesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman.
- وَاِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَۖwa iżā marrụ bihim yatagāmazụnDan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya,
- وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖwa iżangqalabū ilā ahlihimungqalabụ fakihīndan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria.
- وَاِذَا رَاَوْهُمْ قَالُوْٓا اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَضَاۤلُّوْنَۙwa iżā ra`auhum qālū inna hā`ulā`i laḍāllụnDan apabila mereka melihat (orang-orang mukmin), mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat,”
- وَمَآ اُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حٰفِظِيْنَۗwa mā ursilụ ‘alaihim ḥāfiẓīnpadahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang mukmin).
- فَالْيَوْمَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُوْنَۙfal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụnMaka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir,
- عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۗ‘alal-arā`iki yanẓurụnmereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.
- هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَhal ṡuwwibal-kuffāru mā kānụ yaf’alụnApakah orang-orang kafir itu diberi balasan (hukuman) terhadap apa yang telah mereka perbuat?
Surat Al Insyiqaq ayat 1-25
- اِذَا السَّمَاۤءُ انْشَقَّتْۙiżas-samā`unsyaqqatApabila langit terbelah,
- وَاَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْۙwa ażinat lirabbihā wa ḥuqqatdan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh,
- وَاِذَا الْاَرْضُ مُدَّتْۙwa iżal-arḍu muddatdan apabila bumi diratakan,
- وَاَلْقَتْ مَا فِيْهَا وَتَخَلَّتْۙwa alqat mā fīhā wa takhallatdan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,
- وَاَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْۗwa ażinat lirabbihā wa ḥuqqatdan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh.
- يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ اِنَّكَ كَادِحٌ اِلٰى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلٰقِيْهِۚyā ayyuhal-insānu innaka kādiḥun ilā rabbika kad-ḥan fa mulāqīhWahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya.
- فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖۙfa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnihMaka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya,
- فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَّسِيْرًاۙfa saufa yuḥāsabu ḥisābay yasīrāmaka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,
- وَّيَنْقَلِبُ اِلٰٓى اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗwa yangqalibu ilā ahlihī masrụrādan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
- وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ وَرَاۤءَ ظَهْرِهٖۙwa ammā man ụtiya kitābahụ warā`a ẓahrihDan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang,
- فَسَوْفَ يَدْعُوْ ثُبُوْرًاۙfa saufa yad’ụ ṡubụrāmaka dia akan berteriak, “Celakalah aku!”
- وَّيَصْلٰى سَعِيْرًاۗwa yaṣlā sa’īrāDan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
- اِنَّهٗ كَانَ فِيْٓ اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗinnahụ kāna fī ahlihī masrụrāSungguh, dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir).
- اِنَّهٗ ظَنَّ اَنْ لَّنْ يَّحُوْرَ ۛinnahụ ẓanna al lay yaḥụrSesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya).
- بَلٰىۛ اِنَّ رَبَّهٗ كَانَ بِهٖ بَصِيْرًاۗbalā inna rabbahụ kāna bihī baṣīrāTidak demikian, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.
- فَلَآ اُقْسِمُ بِالشَّفَقِۙfa lā uqsimu bisy-syafaqMaka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,
- وَالَّيْلِ وَمَا وَسَقَۙwal-laili wa mā wasaqdemi malam dan apa yang diselubunginya,
- وَالْقَمَرِ اِذَا اتَّسَقَۙwal-qamari iżattasaqdemi bulan apabila jadi purnama,
- لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍۗlatarkabunna ṭabaqan ‘an ṭabaqsungguh, akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).
- فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۙfa mā lahum lā yu`minụnMaka mengapa mereka tidak mau beriman?
- وَاِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْاٰنُ لَا يَسْجُدُوْنَ ۗ ۩wa iżā quri`a ‘alaihimul-qur`ānu lā yasjudụnDan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud,
- بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُكَذِّبُوْنَۖbalillażīna kafarụ yukażżibụnbahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).
- وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يُوْعُوْنَۖwallāhu a’lamu bimā yụ’ụnDan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).
- فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙfa basysyir-hum bi’ażābin alīmMaka sampaikanlah kepada mereka (ancaman) azab yang pedih,
- اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍillallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti lahum ajrun gairu mamnụnkecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
Surat Al Buruuj ayat 1-22
- وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙwas-samā`i żātil-burụjDemi langit yang mempunyai gugusan bintang,
- وَالْيَوْمِ الْمَوْعُوْدِۙwal-yaumil-mau’ụddan demi hari yang dijanjikan.
- وَشَاهِدٍ وَّمَشْهُوْدٍۗwa syāhidiw wa masy-hụdDemi yang menyaksikan dan yang disaksikan.
- قُتِلَ اَصْحٰبُ الْاُخْدُوْدِۙqutila aṣ-ḥābul-ukhdụdBinasalah orang-orang yang membuat parit (yaitu para pembesar Najran di Yaman),
- النَّارِ ذَاتِ الْوَقُوْدِۙan-nāri żātil-waqụdyang berapi (yang mempunyai) kayu bakar,
- اِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُوْدٌۙiż hum ‘alaihā qu’ụdketika mereka duduk di sekitarnya,
- وَّهُمْ عَلٰى مَا يَفْعَلُوْنَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ شُهُوْدٌ ۗwa hum ‘alā mā yaf’alụna bil-mu`minīna syuhụdsedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin.
- وَمَا نَقَمُوْا مِنْهُمْ اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙwa mā naqamụ min-hum illā ay yu`minụ billāhil-‘azīzil-ḥamīdDan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji,
- الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ۗallażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, wallāhu ‘alā kulli syai`in syahīdyang memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
- اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗinnallażīna fatanul-mu`minīna wal-mu`mināti ṡumma lam yatụbụ fa lahum ‘ażābu jahannama wa lahum ‘ażābul-ḥarīqSungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.
- اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ەۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيْرُۗinnallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti lahum jannātun tajrī min taḥtihal-an-hār, żālikal-fauzul-kabīrSungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, itulah kemenangan yang agung.
- اِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيْدٌ ۗinna baṭsya rabbika lasyadīdSungguh, azab Tuhanmu sangat keras.
- اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚinnahụ huwa yubdi`u wa yu’īdSungguh, Dialah yang memulai pen-ciptaan (makhluk) dan yang menghidupkannya (kembali).
- وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُۙwa huwal-gafụrul-wadụdDan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,
- ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُۙżul-‘arsyil-majīdyang memiliki ‘Arsy, lagi Mahamulia,
- فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗfa”ālul limā yurīdMahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki.
- هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْجُنُوْدِۙhal atāka ḥadīṡul-junụdSudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara (penentang),
- فِرْعَوْنَ وَثَمُوْدَۗfir’auna wa ṡamụd(yaitu) Fir‘aun dan Samud?
- بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ تَكْذِيْبٍۙbalillażīna kafarụ fī takżībMemang orang-orang kafir (selalu) mendustakan,
- وَّاللّٰهُ مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ مُّحِيْطٌۚwallāhu miw warā`ihim muḥīṭpadahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos).
- بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙbal huwa qur`ānum majīdBahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia,
- فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍfī lauḥim maḥfụẓyang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).
Surat Ath Thaariq ayat 1-17
- وَالسَّمَاۤءِ وَالطَّارِقِۙwas-samā`i waṭ-ṭāriqDemi langit dan yang datang pada malam hari.
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الطَّارِقُۙwa mā adrāka maṭ-ṭāriqDan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
- النَّجْمُ الثَّاقِبُۙan-najmuṡ-ṡāqib(yaitu) bintang yang bersinar tajam,
- اِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌۗing kullu nafsil lammā ‘alaihā ḥāfiẓsetiap orang pasti ada penjaganya.
- فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَfalyanẓuril-insānu mimma khuliqMaka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.
- خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙkhuliqa mim mā`in dāfiqDia diciptakan dari air (mani) yang terpancar,
- يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗyakhruju mim bainiṣ-ṣulbi wat-tarā`ibyang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada.
- اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَادِرٌۗinnahụ ‘alā raj’ihī laqādirSungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).
- يَوْمَ تُبْلَى السَّرَاۤىِٕرُۙyauma tublas-sarā`irPada hari ditampakkan segala rahasia,
- فَمَا لَهٗ مِنْ قُوَّةٍ وَّلَا نَاصِرٍۗfa mā lahụ ming quwwatiw wa lā nāṣirmaka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.
- وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الرَّجْعِۙwas-samā`i żātir-raj’Demi langit yang mengandung hujan,
- وَالْاَرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِۙwal-arḍi żātiṣ-ṣad’dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,
- اِنَّهٗ لَقَوْلٌ فَصْلٌۙinnahụ laqaulun faṣlsungguh, (Al-Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil),
- وَّمَا هُوَ بِالْهَزْلِۗwa mā huwa bil-hazldan (Al-Qur’an) itu bukanlah sendagurauan.
- اِنَّهُمْ يَكِيْدُوْنَ كَيْدًاۙinnahum yakīdụna kaidāSungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat.
- وَّاَكِيْدُ كَيْدًاۖwa akīdu kaidāDan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.
- فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًاfa mahhilil-kāfirīna am-hil-hum ruwaidāKarena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu.
Surat Al A’laa ayat 1-19
- سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙsabbiḥisma rabbikal-a’lāSucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,
- الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖallażī khalaqa fa sawwāYang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya).
- وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖwallażī qaddara fa hadāYang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
- وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖwallażī akhrajal-mar’ādan Yang menumbuhkan rerumputan,
- فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖfa ja’alahụ guṡā`an aḥwālalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman.
- سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖsanuqri`uka fa lā tansāKami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,
- اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗillā mā syā`allāh, innahụ ya’lamul-jahra wa mā yakhfākecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
- وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖwa nuyassiruka lil-yusrāDan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),
- فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗfa żakkir in nafa’atiż-żikrāoleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat,
- سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙsayażżakkaru may yakhsyāorang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
- وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙwa yatajannabuhal-asyqādan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,
- الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚallażī yaṣlan-nāral-kubrā(yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka),
- ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyāselanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup.
- قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙqad aflaḥa man tazakkāSungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),
- وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗwa żakarasma rabbihī fa ṣallādan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.
- بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖbal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yāSedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,
- وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗwal-ākhiratu khairuw wa abqāpadahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
- اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙinna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlāSesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
- صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰىṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā(yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.
Surat Al Gasysyiah ayat 1-26
- هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗhal atāka ḥadīṡul-gāsyiyahSudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari Kiamat)?
- وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌ ۙwujụhuy yauma`iżin khāsyi’ahPada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina,
- عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ۙ‘āmilatun nāṣibah(karena) bekerja keras lagi kepayahan,
- تَصْلٰى نَارًا حَامِيَةً ۙtaṣlā nāran ḥāmiyahmereka memasuki api yang sangat panas (neraka),
- تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍ ۗtusqā min ‘ainin āniyahdiberi minum dari sumber mata air yang sangat panas.
- لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙlaisa lahum ṭa’āmun illā min ḍarī’Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,
- لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗlā yusminu wa lā yugnī min jụ’yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.
- وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاعِمَةٌ ۙwujụhuy yauma`iżin nā’imahPada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,
- لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ ۙlisa’yihā rāḍiyahmerasa senang karena usahanya (sendiri),
- فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙfī jannatin ‘āliyah(mereka) dalam surga yang tinggi,
- لَّا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةً ۗlā tasma’u fīhā lāgiyahdi sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tidak berguna.
- فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ ۘfīhā ‘ainun jāriyahDi sana ada mata air yang mengalir.
- فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌ ۙfīhā sururum marfụ’ahDi sana ada dipan-dipan yang ditinggikan,
- وَّاَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌ ۙwa akwābum mauḍụ’ahdan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya),
- وَّنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ ۙwa namāriqu maṣfụfahdan bantal-bantal sandaran yang tersusun,
- وَّزَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ ۗwa zarābiyyu mabṡụṡahdan permadani-permadani yang terhampar.
- اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗa fa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqatMaka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?
- وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗwa ilas-samā`i kaifa rufi’atdan langit, bagaimana ditinggikan?
- وَاِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْۗwa ilal-jibāli kaifa nuṣibatDan gunung-gunung bagaimana ditegakkan?
- وَاِلَى الْاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْۗwa ilal-arḍi kaifa suṭiḥatDan bumi bagaimana dihamparkan?
- فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙfa żakkir, innamā anta mużakkirMaka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan.
- لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙlasta ‘alaihim bimuṣaiṭirEngkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
- اِلَّا مَنْ تَوَلّٰى وَكَفَرَۙillā man tawallā wa kafarkecuali (jika ada) orang yang berpaling dan kafir,
- فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗfa yu’ażżibuhullāhul-‘ażābal-akbarmaka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
- اِنَّ اِلَيْنَآ اِيَابَهُمْinna ilainā iyābahumSungguh, kepada Kamilah mereka kembali,
- ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْṡumma inna ‘alainā ḥisābahumkemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka.
Surat Al Fajr ayat 1-30
- وَالْفَجْرِۙwal-fajrDemi fajar,
- وَلَيَالٍ عَشْرٍۙwa layālin ‘asyrdemi malam yang sepuluh,
- وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙwasy-syaf’i wal-watrdemi yang genap dan yang ganjil,
- وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚwal-laili iżā yasrdemi malam apabila berlalu.
- هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗhal fī żālika qasamul liżī ḥijrAdakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?
- اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖa lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi’ādTidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad?
- اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖirama żātil-‘imād(yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,
- الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖallatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilādyang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain,
- وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖwa ṡamụdallażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wāddan (terhadap) kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah,
- وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖwa fir’auna żil-autāddan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar),
- الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖallażīna ṭagau fil-bilādyang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
- فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖfa akṡarụ fīhal-fasādlalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu,
- فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖfa ṣabba ‘alaihim rabbuka sauṭa ‘ażābkarena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,
- اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗinna rabbaka labil-mirṣādsungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi.
- فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗfa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhụ fa akramahụ wa na”amahụ fa yaqụlu rabbī akramanMaka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”
- وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚwa ammā iżā mabtalāhu fa qadara ‘alaihi rizqahụ fa yaqụlu rabbī ahānanNamun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”
- كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙkallā bal lā tukrimụnal-yatīmSekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,
- وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙwa lā tahāḍḍụna ‘alā ṭa’āmil-miskīndan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
- وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙwa ta`kulụnat-turāṡa aklal lammāsedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),
- وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗwa tuḥibbụnal-māla ḥubban jammādan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.
- كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙkallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkāSekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),
- وَّجَآءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚwa jā`a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffādan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris,
- وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗwa jī`a yauma`iżim bijahannama yauma`iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrādan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu.
- يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚyaqụlu yā laitanī qaddamtu liḥayātīDia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.”
- فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙfa yauma`iżil lā yu’ażżibu ‘ażābahū aḥadMaka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil),
- وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗwa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥaddan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya.
- يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙyā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innahWahai jiwa yang tenang!
- ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚirji’ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyahKembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.
- فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙfadkhulī fī ‘ibādīMaka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
- وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْࣖwadkhulī jannatīdan masuklah ke dalam surga-Ku.
Surat Al Balad ayat 1-20
- لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙlā uqsimu bihāżal-baladAku bersumpah dengan negeri ini (Mekah),
- وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙwa anta ḥillum bihāżal-baladdan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini,
- وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙwa wālidiw wa mā waladdan demi (pertalian) bapak dan anaknya.
- لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗlaqad khalaqnal-insāna fī kabadSungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
- اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘa yaḥsabu al lay yaqdira ‘alaihi aḥadApakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?
- يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗyaqụlu ahlaktu mālal lubadāDia mengatakan, “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.”
- اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗa yaḥsabu al lam yarahū aḥadApakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya?
- اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙa lam naj’al lahụ ‘ainaīnBukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,
- وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙwa lisānaw wa syafataīndan lidah dan sepasang bibir?
- وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙwa hadaināhun-najdaīnDan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),
- فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖfa laqtaḥamal-‘aqabahtetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗwa mā adrāka mal-‘aqabahDan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
- فَكُّ رَقَبَةٍۙfakku raqabah(yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),
- اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙau iṭ’āmun fī yaumin żī masgabahatau memberi makan pada hari terjadi kelaparan,
- يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙyatīman żā maqrabah(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
- اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗau miskīnan żā matrabahatau orang miskin yang sangat fakir.
- ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗṡumma kāna minallażīna āmanụ wa tawāṣau biṣ-ṣabri wa tawāṣau bil-mar-ḥamahKemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
- اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗulā`ika aṣ-ḥābul-maimanahMereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
- وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا هُمْ اَصْحٰبُ الْمَشْئَمَةِۗwallażīna kafarụ bi`āyātinā hum aṣ-ḥābul-masy`amahDan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
- عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ‘alaihim nārum mu`ṣadahMereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.
Surat Asy Syams ayat 1-15
- وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖwasy-syamsi wa ḍuḥāhāDemi matahari dan sinarnya pada pagi hari,
- وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖwal-qamari iżā talāhādemi bulan apabila mengiringinya,
- وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖwan-nahāri iżā jallāhādemi siang apabila menampakkannya,
- وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖwal-laili iżā yagsyāhādemi malam apabila menutupinya (gelap gulita),
- وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖwas-samā`i wa mā banāhādemi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan),
- وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖwal-arḍi wa mā ṭaḥāhādemi bumi serta penghamparannya,
- وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖwa nafsiw wa mā sawwāhādemi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,
- فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖfa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhāmaka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,
- قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖqad aflaḥa man zakkāhāsungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),
- وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗwa qad khāba man dassāhādan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
- كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖkażżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā(Kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim),
- اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖiżimba’aṡa asyqāhāketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
- فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗfa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhālalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya.”
- فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖfa każżabụhu fa ‘aqarụhā fa damdama ‘alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhāNamun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah),
- وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَاwa lā yakhāfu ‘uqbāhādan Dia tidak takut terhadap akibatnya.
Surat Al Lail ayat 1-21
- وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙwal-laili iżā yagsyāDemi malam apabila menutupi (cahaya siang),
- وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙwan-nahāri iżā tajallādemi siang apabila terang benderang,
- وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ ۙwa mā khalaqaż-żakara wal-unṡādemi penciptaan laki-laki dan perempuan,
- اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗinna sa’yakum lasyattāsungguh, usahamu memang beraneka macam.
- فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙfa ammā man a’ṭā wattaqāMaka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
- وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙwa ṣaddaqa bil-ḥusnādan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga),
- فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗfa sanuyassiruhụ lil-yusrāmaka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan),
- وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙwa ammā mam bakhila wastagnādan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah),
- وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙwa każżaba bil-ḥusnāserta mendustakan (pahala) yang terbaik,
- فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗfa sanuyassiruhụ lil-‘usrāmaka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan),
- وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙwa mā yugnī ‘an-hu māluhū iżā taraddādan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.
- اِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدٰىۖinna ‘alainā lal-hudāSesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk,
- وَاِنَّ لَنَا لَلْاٰخِرَةَ وَالْاُوْلٰىۗwa inna lanā lal-ākhirata wal-ụlādan sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia itu.
- فَاَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظّٰىۚfa anżartukum nāran talaẓẓāMaka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala,
- لَا يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙlā yaṣlāhā illal-asyqāyang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka,
- الَّذِيْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗallażī każżaba wa tawallāyang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
- وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙwa sayujannabuhal-atqāDan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa,
- الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚallażī yu`tī mālahụ yatazakkāyang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya),
- وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙwa mā li`aḥadin ‘indahụ min ni’matin tujzādan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya,
- اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚillabtigā`a waj-hi rabbihil-a’lātetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi.
- وَلَسَوْفَ يَرْضٰىwa lasaufa yarḍāDan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna).
Surat Adh Dhuhaa ayat 1-11
- وَالضُّحٰىۙwaḍ-ḍuḥāDemi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
- وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙwal-laili iżā sajādan demi malam apabila telah sunyi,
- مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗmā wadda’aka rabbuka wa mā qalāTuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
- وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗwa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlādan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
- وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗwa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍāDan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
- اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖa lam yajidka yatīman fa āwāBukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
- وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖwa wajadaka ḍāllan fa hadādan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
- وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗwa wajadaka ‘ā`ilan fa agnādan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
- فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗfa ammal-yatīma fa lā taq-harMaka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
- وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْwa ammas-sā`ila fa lā tan-harDan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
- وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْwa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡDan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Surat Asy Syarh / Al Insyirah ayat 1-8
- اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙa lam nasyraḥ laka ṣadrakBukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
- وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙwa waḍa’nā ‘angka wizrakdan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
- الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙallażī angqaḍa ẓahrakyang memberatkan punggungmu,
- وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗwa rafa’nā laka żikrakdan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
- فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙfa inna ma’al-‘usri yusrāMaka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
- اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗinna ma’al-‘usri yusrāsesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
- فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙfa iżā faragta fanṣabMaka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
- وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْwa ilā rabbika fargabdan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
Surat At Tiin ayat 1-8
- وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙwat-tīni waz-zaitụnDemi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
- وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙwa ṭụri sīnīndemi gunung Sinai,
- وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙwa hāżal-baladil-amīndan demi negeri (Mekah) yang aman ini.
- لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖlaqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīmSungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
- ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَۙṡumma radadnāhu asfala sāfilīnkemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
- اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗillallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụnkecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.
- فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗfa mā yukażżibuka ba’du bid-dīnMaka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
- اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَa laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīnBukankah Allah hakim yang paling adil?
Surat Al ‘Alaq ayat 1-19
- اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚiqra` bismi rabbikallażī khalaqBacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
- خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚkhalaqal-insāna min ‘alaqDia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
- اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙiqra` wa rabbukal-akramBacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
- الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙallażī ‘allama bil-qalamYang mengajar (manusia) dengan pena.
- عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ‘allamal-insāna mā lam ya’lamDia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
- كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙkallā innal-insāna layaṭgāSekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,
- اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗar ra`āhustagnāapabila melihat dirinya serba cukup.
- اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗinna ilā rabbikar-ruj’āSungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).
- اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙa ra`aitallażī yan-hāBagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?
- عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ‘abdan iżā ṣallāseorang hamba ketika dia melaksanakan salat,
- اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙa ra`aita ing kāna ‘alal-hudābagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),
- اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗau amara bit-taqwāatau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
- اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗa ra`aita ing każżaba wa tawallāBagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?
- اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗa lam ya’lam bi`annallāha yarāTidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
- كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙkallā la`il lam yantahi lanasfa’am bin-nāṣiyahSekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),
- نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚnāṣiyating kāżibatin khāṭi`ahyaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
- فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙfalyad’u nādiyahMaka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
- سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙsanad’uz-zabāniyahKelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),
- كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩kallā, lā tuṭi’hu wasjud waqtaribsekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).
Surat Al Qadr ayat 1-5
- اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِinnā anzalnāhu fī lailatil-qadrSesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗwa mā adrāka mā lailatul-qadrDan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
- لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗlailatul-qadri khairum min alfi syahrMalam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
- تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛtanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amrPada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
- سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِsalāmun hiya ḥattā maṭla’il-fajrSejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Surat Al Bayyinah ayat 1-8
- لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙlam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinahOrang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
- رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙrasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur’an),
- فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗfīhā kutubung qayyimahdi dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).
- وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗwa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`at-humul-bayyinahDan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
- وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗwa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimahPadahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
- اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗinnallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul-bariyyahSungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
- اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗinnallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyahSungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
- جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗjazā`uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu ‘an-hum wa raḍụ ‘an-h, żālika liman khasyiya rabbahBalasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Surat Az Zalzalah ayat 1-8
- اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙiżā zulzilatil-arḍu zilzālahāApabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,
- وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙwa akhrajatil-arḍu aṡqālahādan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
- وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚwa qālal-insānu mā lahāDan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?”
- يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙyauma`iżin tuḥaddiṡu akhbārahāPada hari itu bumi menyampaikan beritanya,
- بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗbi`anna rabbaka auḥā lahākarena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya.
- يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗyauma`iżiy yaṣdurun-nāsu asytātal liyurau a’mālahumPada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.
- فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚfa may ya’mal miṡqāla żarratin khairay yarahMaka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
- وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗwa may ya’mal miṡqāla żarratin syarray yarahdan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Surat Al ‘Aadiyaat ayat 1-11
- وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙwal-‘ādiyāti ḍab-ḥāDemi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
- فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙfal-mụriyāti qad-ḥādan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),
- فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙfal-mugīrāti ṣub-ḥādan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
- فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙfa aṡarna bihī naq’āsehingga menerbangkan debu,
- فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙfa wasaṭna bihī jam’ālalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
- اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚinnal-insāna lirabbihī lakanụdsungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
- وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚwa innahụ ‘alā żālika lasyahīddan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,
- وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗwa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīddan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.
- ۞ اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙa fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụrMaka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,
- وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙwa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụrdan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
- اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌinna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīrsungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.
Surat Al Qaari’ah ayat 1-11
- اَلْقَارِعَةُۙal-qāri’ahHari Kiamat,
- مَا الْقَارِعَةُ ۚmal-qāri’ahApakah hari Kiamat itu?
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗwa mā adrāka mal-qāri’ahDan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
- يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙyauma yakụnun-nāsu kal-farāsyil-mabṡụṡPada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan,
- وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗwa takụnul-jibālu kal-‘ihnil-manfụsydan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
- فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙfa ammā man ṡaqulat mawāzīnuhMaka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
- فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗfa huwa fī ‘īsyatir rāḍiyahmaka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang).
- وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙwa ammā man khaffat mawāzīnuhDan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
- فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗfa ummuhụ hāwiyahmaka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗwa mā adrāka mā hiyahDan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
- نَارٌ حَامِيَةٌnārun ḥāmiyah(Yaitu) api yang sangat panas.
Surat At Takaatsur ayat 1-8
- اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙal-hākumut-takāṡurBermegah-megahan telah melalaikan kamu,
- حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗḥattā zurtumul-maqābirsampai kamu masuk ke dalam kubur.
- كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙkallā saufa ta’lamụnSekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
- ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَṡumma kallā saufa ta’lamụnkemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
- كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗkallā lau ta’lamụna ‘ilmal-yaqīnSekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
- لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙlatarawunnal-jaḥīmniscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
- ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙṡumma latarawunnahā ‘ainal-yaqīnkemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
- ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِṡumma latus`alunna yauma`iżin ‘anin-na’īmkemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
Surat Al ‘Ashr ayat 1-3
- وَالْعَصْرِۙwal-‘aṣrDemi masa,
- اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙinnal-insāna lafī khusrsungguh, manusia berada dalam kerugian,
- اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِillallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabrkecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Surat Al Humazah ayat 1-9
- وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙwailul likulli humazatil lumazahCelakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
- ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙallażī jama’a mālaw wa ‘addadahyang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
- يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚyaḥsabu anna mālahū akhladahdia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
- كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖkallā layumbażanna fil-ḥuṭamahSekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
- وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗwa mā adrāka mal-ḥuṭamahDan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
- نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙnārullāhil-mụqadah(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
- الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗallatī taṭṭali’u ‘alal-af`idahyang (membakar) sampai ke hati.
- اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙinnahā ‘alaihim mu`ṣadahSungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
- فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍfī ‘amadim mumaddadah(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Surat Al Fiil ayat 1-5
- اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗa lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīlTidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
- اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙa lam yaj’al kaidahum fī taḍlīlBukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
- وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙwa arsala ‘alaihim ṭairan abābīldan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
- تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙtarmīhim biḥijāratim min sijjīlyang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
- فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍfa ja’alahum ka’aṣfim ma`kụlsehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Surat Quraisy ayat 1-4
- لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙli`īlāfi quraīsyKarena kebiasaan orang-orang Quraisy,
- اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚīlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
- فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙfalya’budụ rabba hāżal-baītMaka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),
- الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍallażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khaụfyang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
Surat Al Maa’uun ayat 1-7
- اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗa ra`aitallażī yukażżibu bid-dīnTahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
- فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙfa żālikallażī yadu”ul-yatīmMaka itulah orang yang menghardik anak yatim,
- وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗwa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīndan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
- فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙfa wailul lil-muṣallīnMaka celakalah orang yang salat,
- الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙallażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
- الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙallażīna hum yurā`ụnyang berbuat ria,
- وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَwa yamna’ụnal-mā’ụndan enggan (memberikan) bantuan.
Surat Al Kautsar ayat 1-3
- اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗinnā a’ṭainākal-kauṡarSungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
- فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗfa ṣalli lirabbika wan-ḥarMaka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
- اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُinna syāni`aka huwal-abtarSungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
Surat Al Kaafiruun ayat 1-6
- قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙqul yā ayyuhal-kāfirụnKatakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
- لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙlā a’budu mā ta’budụnaku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
- وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚwa lā antum ‘ābidụna mā a’buddan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
- وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙwa lā ana ‘ābidum mā ‘abattumdan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
- وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗwa lā antum ‘ābidụna mā a’buddan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
- لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِlakum dīnukum wa liya dīnUntukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Surat An Nashr ayat 1-3
- اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙiżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥApabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
- وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙwa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājādan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
- فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًاfa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābāmaka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
Surat Al Lahab ayat 1-5
- تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗtabbat yadā abī lahabiw wa tabbBinasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
- مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗmā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasabTidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
- سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙsayaṣlā nāran żāta lahabKelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
- وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚwamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭabDan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
- فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍfī jīdihā ḥablum mim masadDi lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
Surat Al Ikhlas ayat 1-4
- قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚqul huwallāhu aḥadKatakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
- اَللّٰهُ الصَّمَدُۚallāhuṣ-ṣamadAllah tempat meminta segala sesuatu.
- لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙlam yalid wa lam yụlad(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
- وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌwa lam yakul lahụ kufuwan aḥadDan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Surat Al Falaq ayat 1-5
- قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙqul a’ụżu birabbil-falaqKatakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
- مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙmin syarri mā khalaqdari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
- وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙwa min syarri gāsiqin iżā waqabdan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
- وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙwa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqaddan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
- وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَwa min syarri ḥāsidin iżā ḥasaddan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Surat An Naas ayat 1-6
- قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙqul a’ụżu birabbin-nāsKatakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
- مَلِكِ النَّاسِۙmalikin-nāsRaja manusia,
- اِلٰهِ النَّاسِۙilāhin-nāssembahan manusia,
- مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖmin syarril-waswāsil-khannāsdari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
- الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙallażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nāsyang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
- مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِminal-jinnati wan-nāsdari (golongan) jin dan manusia.”